Penulis : Reza Rivano
Kurikulum 2013 memang sudah menjadi dilema bagi semua pendidik dan peserta didik tentang kehadirannya. Kepastian yang janggal membuat galau guru dan calon guru menyikapinya. Tetapi kehadirannya pun membawa dampak positif bagi kemajuan pendidikan Indonesia. Penulis menyimpulkan ketika kurikulum berganti, saat itu juga terjadi upgrade how to teach yang sesungguhnya. Tidak semua berganit, melainkan diperbarui. karena kurikulum sebelumnya setelah direvisi ada beberapa halauan yang mengganggu jalannya pendidikan Indonesia.
Tidak semata wayang berganti saja, tetapi ada prosedurnya. menurut kampus.okezone.com, Tahap awal sosialisasi dan pelatihan tentang kurikulum 2013 ini dimulai dari pelatihan guru inti yang langsung dipandu oleh Bapak Mendiknas Muhammad Nuh dan Wakil Presiden Indonesia Budiono. Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan kepada guru sekolah dasar dan menengah yang ditunjuk.
Apakah sih kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013,
mari kita diskusikan di bawah ini :
Kekurangan.
Kekurangan-kekurangann yang terdapat pada kurikulum 2013 adalah :
1. Kurikulum 2013 bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional karena penekanan pengembangan kurikulum hanya didasarkan pada orientasi pragmatis. Selain itu, kurikulum 2013 tidak didasarkan pada evaluasi dari pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 sehingga dalam pelaksanaannya bisa membingungkan guru dan pemangku pendidikan. Tetapi kelemahan ini telah disiasati dengan pelatihan dan metode bagaimana mengajar yang benar.
2. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013. Pemerintah melihat seolah-olah guru dan siswa mempunyai kapasitas yang sama. Maksud dari kalimat ini adalah guru seolah olah pasrah dengan keputusan pemerintah, setuju atau tidaknya tidak ada yang berhak menghalangi launchingnya kurikulum 2013
3. Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan. UN hanya mendorong orientasi pendidikan pada hasil dan sama sekali tidak memperhatikan proses pembelajaran. Hal ini berdampak pada dikesampingkannya mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN. Padahal, mata pelajaran non-UN juga memberikan kontribusi besar untuk mewujudkan tujuan pendidikan.
Chandra Marleani, berpendapat bahwa kurikulum 2013 ibarat memakan rujak. tidak fokus mana yang dipelajari. semua campur aduk menjadi satu. Enak memang, tapi tidak bisa membedakan mana ang mangga, mana jambu dan sebagainya. kurikulum sebelumnya ibarat lotis. Siswa difokuskan pada mapel tertentu, seperti IPA, Matematika, IPS dan lain sebagainnya.
4. Pemerintah mengintegrasikan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar.
Kelebihan
1. Kelebihan dari kurikulum 2013 adalah setiap anak atau siswa dituntut kreatif dan inovatif, selain itu ada juga yang namanya pengembangan karakter yang telah diintegrasikan kedalam semua program studi.
2. Siswa menjadi aktif dengan bimbingan guru. Antara kognitif dan afektif berjalan seiringan. Sehingga saat itu juga siswa bisa mengevaluasi diri.
3. Buku yang digunakan hanya satu tiap pekan. Pengelompokkan unsur unsur pembelajaran telah ditentukan oleh pemerintah pusat, sehingga siswa tidak bingung dalam membawa buku mata pelajaran.
Lalu yang menjadi pertanyaan, bagaimana kita sebagai calon guru Sekolah Dasar menyikapi kurikulum 2013?
Internet ada kan dirumah kalian?
Minimal nebeng temen lah, jika kita tidak atau kirang tahu bagaimana impleentasi kurikulum 2013, tinggal search sudah dapat. Nah jangan malahan menjadi anti dan pragmantis menyikapinya, Wiyono, S.Pd
sebagai Pengamat pendidikan berpendapat bahwa kita harus "sami’na waato’na" alias mendengar dan menurut atau menjalankanya dengan baik dan maksimal. Dengan sikap tersebut maka kita semua nanti akan dapat yang terbaik yang menjadi impian semua masyarakat Indonesia.
Sekolah dasar adalah tombak tiang pendidikan selanjutnya. Siapaakah calon calon guru yang akan memperbaiki karakter mereka kalau bukan kita. Perhatikan Gambar berikut ini :
Siapa yang akan disalahkan jika seperti itu? Pemerintah? Guru? Orangtua? Teman??
Ini sebagai refleksi diri, marilah kita membuka mata, menerima dan mengaplikasikan, dengan niat yang tulus menjalankan kebijakan pemerintah tentang kurikulum 2013. Kurikulum dibuat tidak asalan, mempunyai alasan yang begitu kuat.
sumber : http://sepuluhewu.blogspot.com/